Senin, 07 November 2016

[REVIEW] Tempest

Judul: Tempest
Penulis: Julia Cross
Genre: Fantasi, Science-fiction
Penerbit: Mizan Fantasi
Tebal: 477 halaman



Sinopsis
Tahun 2009. Jackson Meyer, 19 tahun, pemuda normal. Dia kuliah dan mencintai Holly. Hanya satu bedanya… dia bisa melintasi waktu. Tetapi tak seperti di film-film, tak ada yang berubah di masa kini setelah dia melompat ke masa lalu. It’s all just for fun.

Tapi tiba-tiba muncul orang-orang asing yang meneror hidup Jackson. Holly tertembak dan terluka parah saat melawan mereka. Dalam kepanikan, Jackson melompat mundur ke masa lalu.

Tahun 2007. Jackson terjebak, tidak bisa kembali ke masa depan. Atau benarkah demikian? Masihkah ada cara baginya untuk menyelamatkan Holly dan memperbaiki semua kekacauan?

Review
Apa yang akan kalian lakukan bila kalian bisa menjelajah waktu? Melompat ke masa lalu atau pun menjajakkan kaki di masa depan? Yap, seperti itulah kehidupan Jackson Meyer, ia mampu menjelajah waktu, namun sayangnya hanya ke beberapa hari saja. Tetapi suatu waktu ia melompat ke tahun yang sangat lama, berkaitan dengan kehidupan keluarganya. Dia mencoba kembali, namun usahanya gagal.

Menurut aku, penceritaan dalam novel ini gampang dimengerti, namun menurutku sendiri ceritanya kurang wow, kecuali kesetiaan si Jackson dengan Holly, mereka so sweet banget.hehe


Novel ini udah jadi incaran aku dengan tujuan memenuhi challenge baca fantasi di blog.wkwkwk dan untungnya dapat novel ini dengan harga yang sungguh sangat murah, biasa Gramedia lagi diskon.wkwk
Tapi ya begitu, ceritanya kurang wow dan tebelnya minta ampun!

Sekian

^Vinia^

Minggu, 16 Oktober 2016

[REVIEW] Persona

Judul: Persona
Penulis: Fakhrisina Amalia
Genre: Young-Adult, psikologi, fiksi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 248 halaman


Sinopsis


Namanya Altair, seperti salah satu bintang terang di rasi Aquila yang membentuk segitiga musim panas. Azura mengenalnya di sekolah sebagai murid baru blasteran Jepang yang kesulitan menyebut huruf L pada namanya sendiri.


Azura merasa hidupnya yang berantakan perlahan membaik dengan kehadiran Altair. Keberadaan Altair lambat laun membuat perasaan Azura terhadap Kak Nara yang sudah lama dipendam pun luntur.

Namun, saat dia mulai jatuh cinta pada Altair, cowok itu justru menghilang tanpa kabar. Bukan hanya kehilangan Altair, Azura juga harus menghadapi kenyataan bahwa orangtuanya memiliki banyak rahasia, yang mulai terungkap satu demi satu. Dan pada saat itu, Kak Nara-lah tempat Azura berlindung.

Ketika Azura merasa kehidupannya mulai berjalan normal, Altair kembali lagi. Dan kali ini Azura dihadapkan pada kenyataan untuk memilih antara Altair atau Kak Nara. 


Review

Kalau ditanya mengenai lawan jenis, kalian lebih tertarik dekat dengan seseorang yang selalu dekat dan perhatian dengan kalian atau lebih tertarik dengan seseorang yang jauh disana dan selalu kalian harapkan tapi nggak tau kapan tepatnya bisa dekat dengannya? Persamaan dari mereka adalah mereka udah berada di hati kalian. Hayo, kalian pilih yang mana?
Kalau aku sendiri pasti pilih yang pertama, alasannya dia dekat dengan kita dan nggak perlu usaha yang ekstra untuk bisa dekata dengan dia. Ya, intinya realistis aja lah..
Nah, inilah yang merupakan kisah dari si Azura, tokoh utama di novel Persona ini. Azura dikisahkan senang melakukan self-harming (melukai pergelangan tangannya sendiri dengan benda tajam untuk melupakan rasa sakit dan kecewa yang dialaminya) karena kekecewaan terhadap orang tua nya dan ketiadaan teman di masa remajanya. Suatu hari, ia tidak sengaja bertemu dengan cowok Jepang yang fisiknya saja sudah Azura sukai dan si cowok ini baru pindah ke sekolah Azura. Dari situ, mereka dekat satu sama lain dan Azura mulai merasakan kenyamanan dengan cowok Jepang bernama Altair Nakayama itu. Karena kedekatan mereka, Azura lambat laun mulai meninggalkan kebiasaan self-harming yang selalu ia lakukan. Tak hanya Altair, ada cowok lain yang sebenarnya sudah lama diharapkan oleh Azura, cowok itu senior Azura bernama Kak Nara. 

Kalau membaca sekilas review ku di atas mungkin nggak ada hal istimewa yang kalian rasakan dan pikirkan. Namun, ketika kalian membacanya sampai selesai, kalian nggak akan menyangka apa yang akan terjadi. Novel Persona ini berhasil melakukan plot-twist yang bakal membuat pembacanya tercengang-cengang. O iya, alasan aku beli Persona karena pertama judulnya yang bertema psikologi banget. Persona ini merupakan teorinya Carl Gustav Jung, dimana persona sendiri berarti topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta terhadap kebutuhan-kebutuhan arkhetipal sendiri (Jung,1945). Tujuan topeng adalah untuk menciptakan kesan tertentu pada orang-orang lain dan sering kali, meski tidak selalu, ia menyembunyikan hakikat sang pribadi yang sebenarnya. Sebenarnya isinya sendiri kurang mencerminkan judul, nggak ada tuh 'topeng' yang dipakai Azura untuk menyembunyikan dirinya.. Alasan kedua aku beli novel ini adalah karena menurutku novel ini recommended, dilihat dari sinopsis-sinopsis yang ditulis oleh blogger lain. Saran aku bagi yang belum baca novel ini, yuk mulai dibaca, biar kalian juga tercengang.hehe

Sebenarnya aku udah selesai baca Persona ini pada awal Agustus, tapi karena baru ada mood ngereview, akhirnya aku mulai ngeblognya sekarang deh. Dan masih ada beberapa novel lagi sih yang belum aku review.. Huah, semangat deh buat aku! ^^

Terimakasih yang udah menyempatkan berkunjung untuk membaca review yang aku buat. Sekian

^Vinia^

Jumat, 14 Oktober 2016

[REVIEW] Interworld

Judul: Interworld
Penulis: Neil Gaiman & Michael Reaves
Genre: fantasi, science-fiction
Tebal: 274 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis

Joey Harker selalu tersesat. Bahkan di rumahnya pun dia suka salah jalan. Tetapi suatu hari Joey benar-benar tersesat. Dia Berjalan keluar dari dunianya dan masuk ke dimensi lain. Gara-gara melintas antardimensi, jadilah Joey mangsa bagi dua kekuatan dahsyat---HEX yang mengandalkan sihir dan Binary yang mengandalkan sains, dan kedua kubu ini sama-sama bernafsu ingin menguasai Multiverse, dengan memanfaatkan kemampuan Joey berjalan antardimensi.

Joey, yang terjepit di antara dua kekuatan ini, memutuskan bergabung dengan pasukan berupa versi-versi dirinya sendiri yang berasal dari berbagai dimensi dan sama-sama memiliki kekuatan hebat seperti dirinya. Mereka pun bersatu padu untuk menyelamatkan dunia-dunia alternatif dari kekuasaan jahat.

Pendongeng kawakan Neil Gaiman dan penulis fiksi-ilmiah pemenang Emmy Award, Michael Reaves, bersekutu menciptakan kisah tentang sihir, sains, kehormatan, serta takdir seorang anak laki-laki yang sangat istimewa---serta versi-versi dirinya yang lain.

Review
Novel ini mengisahkan seorang Joey Harker, anak biasa yang tidak dianggap spesial sama sekali. Namun, pada suatu hari ia mengalami kejadian yang tidak akan pernah terbayangkan. Ia berjalan dan tiba-tiba sesuatu di luar dugaan terjadi. Hal tersebut ada hubungannya dengan keberlangsungan dunia. Dan disinilah peran Joey, menjadi pelintas yang bertujuan menjaga keseimbangan Altiverse dari perebutan antara HEX dan Binary. HEX mengandalkan sihir, sementara Binary mengandalkan sains. Karena kemampuan Joey menjadi pelintas, ia menjadi incaran HEX dan Binary. Namun, Joey memilih pilihan tepat, ia memilih Interworld yang di dalamnya terdapat banyak versi dirinya sendiri dari berbagai dimensi. Interworld inilah yang memiliki tujuan untuk menjaga keseimbangan antara sains dan sihir, karena Interworld beranggapan bahwa kedua hal tersebut punya andil masing-masing dalam perjalanan dunia ini..

Pada awal membaca buku ini, aku merasa bahwa penyampaian ceritanya begitu cepat sehingga perlu ketelitian agar tidak bingung membacanya. Dan hal yang mulai menarik perhatianku ketika Joey mulai merasa dunia di sekitarnya berubah padahal memiliki kemiripan. Aku merasa sedih juga ketika ia kembali ke rumahnya dan mendapati kalau orang di rumahnya tidak mengenalnya. Akhirnya ia memutuskan untuk menjadi pelintas dan saat itu Jay yang ia temui mengajak dan memintanya untuk menjadi pelintas Interworld. Jay sendiri adalah orang yang persis seperti Joey, bahkan Joey menganggap suara Jay persis suara dirinya. Bedanya adalah Jay memakai atribut seperti robot.
Petualangan Joey dan Jay tidak berlangsung lama, alasannya karena Joey menyelamatkan Hue yang membuat Jay tewas. Ceritanya panjang, langsung baca aja novelnya!

Pertengahan novel hingga akhir menceritakan petualangan Joey dan kawan-kawan dalam mempelajari sesuatu hal sebagai bekal menjadi pelintas. Dan menjadi pelintas yang pada mulanya terkumpul dalam satu regu. Dan memasuki HEX hingga kawan-kawan Joey semuanya dipenjara. Lalu diselingi dengan kisah Joey yang kembali ke kehidupannya yang semula. Kemudian kembali lagi ke HEX dengan tujuan menyelamatkan kawan-kawannya yang disekap. Dan begitulah inti kisahnya, kalau mau lengkap, cuss dibaca!!

Di novel ini, selain bacanya harus teliti, ternyata banyak juga kata-kata sulit berbau sains. Dan aku nggak begitu memusingkan hal itu, karena aku baca terus aja sambil membayangkan gimana kejadian di dalam kisahnya. Aku nggak bisa ngebayangin, pelintas ini sebenarnya jalan atau terbang. Karena nggak spesifik disebut, yang disebut hanya mereka mengandalkan kekuatan pikiran untuk mencapai pada jalan yang mereka inginkan. Bener-bener ya otak yang nulis.haha

Untuk rating, aku kasih 3 dari 5 bintang, alias sedang-sedang aja ceritanya. Nggak terlalu susah dipahami tapi juga nggak gampang mencernanya, apalagi kosakata yang sulit itu. Dan alasan lain karena aku nggak nemu petualangan mereka di Binary. Mungkin di seri novel selnjutnya kali ya, karena ngeliat di list goodreads, ternyata novel ini ada seri berikutnya. 

Sekian dulu review Interworld dariku. Btw, aku baru aktif lagi nih ngeblog. Alasannya karena baru ada mood dan emang mood baca juga baru muncul akhir-akhir ini. Untuk novel lain yang udah kubaca tapi belum kureview, mungkin entar bakal kureview, dengan syarat mood memadai untuk mereview.wkwkw. SEKIAN

^Vinia^

Jumat, 22 Juli 2016

Ikutan Wishful Wednesday


Haloooo!!! Setelah beberapa hari lalu nulis review "Rindu yang Membawamu Pulang", hari ini aku mau posting tentang giveaway yang aku ikutin. Sebelum posting, aku mau cerita sedikit aku udah lama banget nggak nulis di blog ini. Alasannya karena kemarin fokus ujian semester dan minat bacaku sempat melemah. Tapi sekarang puji Tuhan udah kembali lagi bisa mengisi blog ini ^^. Dan melemahnya minat bacaku sejalan juga dengan nggak pernah laginya diriku ikutan giveaway. Karena terasa lama banget nggak ikutan giveaway, maka sekarang aku putuskan pengen ikut lagi (koq berbelit-belit gini ya bahasaku??), doain semoga beruntung ya ^^

Giveaway yang aku ikutin kali ini namanya "Wishful Wednesday" yang diadakan oleh Kak Astrid. Dan giveaway ini adalah yang ke-200 kalinya diadain sama Kak Astrid. Aku yang baca postingan beliau aja kaget.hehe. Wishful Wednesday ini kalo diliat dan dipandangi adalah giveaway yang mengajak pesertanya untuk memilih buku yang mereka incar sebagai hadiahnya. Wow! Bayangin aja kalo kita lagi beruntung, langsung deh dapat buku inceran kita..haha

Nah, daripada lama-lama, aku langsung aja deh bahas buku yang jadi incaranku. Buku tersebut adalah The Geography of Genius yang ditulis oleh Eric Weiner. Ini covernya:

(sumber: bukabuku.com)

Alasan aku memilih buku ini sebagai wishlist a.k.a inceran adalah karena deskripsi buku ini yang bikin aku penasaran apa hubungan antara lingkungan dengan terciptanya ide-ide inovatif. Dimana si penulisnya berkeliling dunia untuk menjelajahi beberapa kota-kota sambil merenungi pikiran tokoh-tokoh terkenal seperti Socrates, Darwin, dll. Aku nangkep buku ini pasti menarik untuk dibaca karena adanya penjelajahan dunia tadi, pasti asik baca buku sambil ngebayangin kita lagi jalan-jalan keliling dunia plus dapat ilmu yang bermanfaat, selain itu cover-nya juga menarik. Bisa dilihat banyak warna pada cover dengan warna dasar putih di atas. Serta buku ini juga meredefinisi argumen bagaimana seorang genius muncul dan mau melihat bagaimana budaya dapat memantik dan memelihara kreativitas.. Intinya, buku ini bener-bener aku incar dan aku harap aku bisa jadi salah satu yang beruntung dalam Wishful Wednesday-nya Kak Astrid. Buku ini aku lihat dijual di bukabuku.com (link-nya ada di bawah gambar cover buku).

Sekian postingan ikutan giveaway kali ini. Bagi yang penasaran dan pengen ikutan, silakan kunjungi blog Kak Astrid di sini

Semoga (saya) beruntung.

^Vinia^

Rabu, 20 Juli 2016

[REVIEW] Rindu yang Membawamu Pulang

Judul: Rindu yang Membawamu Pulang
Penulis: Ario Sasongko
Genre: historical-romance, fiksi
Tebal: 282 halaman
Penerbit: GagasMedia


Sinopsis



Review
Rindu yang Membawamu Pulang merupakan novel karya Ario Sasongko yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2015. Novel ini mengangkat cerita cinta beda etnis antara laki-laki bumiputera bernama Gun dengan gadis Tionghoa bernama Ling. Kisahnya apik! Cerita diawali dengan kekaguman Gun akan sosok Ling yang ia lihat di gerbong kereta yang ia naiki, kemudian berlanjut sampai mereka berdua berkenalan. Dan berlanjut dengan persoalan masing-masing tokoh utama, Ling yang berusaha menaikkan derajat etnis Tionghoa melalui profesinya dan Gun dengan kisahnya dalam bekerja. Jalan ceritanya penuh kejutan karena hampir di setiap bab ada saja masalah yang membuat kisahnya mengalir dengan baik, namun yang membuat masalah menjadi semakin memuncak ketika Ling dan Gun sama-sama menyimpan rasa namun banyak pertentangan yang berusaha memisahkan mereka. Terutama nampak dari kisah Ling. Memasuki bagian akhir cerita, menurut saya penulis berhasil membuat pembaca merasakan rindu (sesuai judul novel ini) pada sosok Ling yang telah lama tak bertemu Gun dimana hati mereka menyimpan perasaan rindu itu dengan baik dan akhirnya ditumpahkan melalui surat Ling dan pertemuan mereka. Saya suka bagian akhir surat yang ditulis Ling pada Gun, isinya seperti ini,

“Gun kini kusadari Tiongkok memang tanah leluhurku. Tapi, Indonesia adalah tanah lahirku. Cinta kita telah membawa panggilan besar padaku. Panggilan itu semakin aku rasakan kuatnya saat aku berada di Tiongkok. Panggilan tanah lahir. Cinta kita telah memberikan banyak hal dan mengajarkan kita untuk saling memiliki dengan cara yang lain”.

Benar-benar suka dengan kisah yang ditulis di dalamnya! Makna yang didapat dari novel Ario Sasongko ini adalah cinta yang tidak hanya kedekatan fisik namun lebih dari itu, cinta yang berkembang antara Ling dan Gun karena kemauan untuk saling menerima dan mencoba memahami satu sama lain walaupun banyak rintangan yang mereka alami. Kuncinya kesabaran untuk saling memahami dan rasa rindu yang selalu dijaga oleh mereka, Ling dan Gun.
Akhir kata, selamat untuk   Gun dan Ling yang berhasil membuat saya rindu karena kisah rindu kalian berdua. Semoga difilmkan ya!

^Vinia^

Kamis, 19 Mei 2016

[REVIEW] Burlian (Serial Anak-Anak Mamak)

Judul: Burlian (Serial Anak-anak Mamak #2)
Penulis: Tere Liye
Genre: cerita anak
Tebal: 339 halaman
Penerbit: Penerbit Republika



Sinopsis

Kau, sejak dilahirkan memang sudah berbeda, Burlian. Spesial!

Waktu melesat bagai peluru. Akhirnya aku mengerti kini, itulah cara terbaik Bapak dan Mamak menumbuhkan keyakinan dan rasa percaya diriku. Sejak kecil selalu bilang aku spesial agar aku punya pegangan setiap kali terbentur masalah.

Aku ingat, Bapak dan Mamak selalu bilang, "Kau anak yang kuat, Amelia", agar si bungsu Amelia yang sakit-sakitan tumbuh menjadi anak yang kuat. Atau bilang kalimat, "Kau anak pemberani, Eli", maka jadilah Ayuk Eli seorang pemberani atas banyak hal. Sedangkan pada Kak Pukat, Bapak dan Mamak selalu bilang, "Kau anak yanh pintar", dan kini jadilah Kak Pukat seorang peneliti hebat, sepintas kalimat yang selalu ia dengar sejak kecil.


Review

Cerita yang benar-benar mengekspresikan tentang indahnya masa anak-anak, terkhusus kisah Burlian, si anak yang spesial, sehingga di dalamnya pun terurai kisah Burlian yang digambarkan memiliki kisah yang spesial. Dibuka dengan cerita Mamak yang memberitahukan mengenai suasana yang terjadi saat kehamilan, yakni adanya suara burung yang makin lama suaranya seperti menandakan adanya kematian. Namun, kisah Burlian anak-anak tidak sesuram suara burung yang menandakan kematian tersebut. Cerita Burlian padat kisah, padat humor, dan tentunya padat pula pesan moralnya. 

Kisah-kisah yang ada yakni membahas mengenai pengebor minyak yang masuk ke kampung mereka, cerita soal pendidikan, berkenalan dengan Nakamura-san, menikmati masa kecil yang penuh dengan permainan, SDSB yang berkedok bantuan pemerintah, pemilihan kepala kampung, mencintai alam, ABRI masuk desa, dan sampai diajarkan pula makna pengorbanan seorang Mamak. 
Dari sekian banyak kisah-kisah tersebut, aku menemukan banyak pesan menarik:

- Bab "Menanam Masa Depan"
"Begitu pula sekolah, Burlian, Pukat. Sama seperti menanam pohon... Pohon masa depan kalian. Semakin banyak ditanam, semakin baik dipelihara, maka pohonnya akan semakin tinggi menjulang. Dia akan menentukan hasil apa yang akan kalian petik di masa depan, menentukan seberapa baik kalian akan menghadapi kehidupan. Kalian tidak mau seperti Bapak, bukan? Tidak sekolah, tidak berpendidikan, tidak punya pohon raksasa yang dari pucuknya kalian bisa melihat betapa luas dunia. Menjafi seseorang yang bermang0faat untuk orang banyak. Kau akan memiliki kesempatan itu, Burlian, karena kau berbeda. Sejak lahir kau memang sudah spesial..." (hal. 30)

- Bab "SDSB, Semua Dapat Semua Bungkam)"
"yang jahat dari berjudi bukan soal kehilangan uang taruhannya. Proses judi itu sendirilah yang jahat. Judi seolah memberikan jalan pintas, angan-angan indah. Seolah-olah jika kau beli selembar SDSB seribu rupiah, besok kau otomatis dapat dua setengah juta. Mana ada warga kampung yang lulus Sekolah Rakyat pun tidak bisa bertahan atas godaan seperti itu. Dan saat mereka mulai tenggelam dalam mimpi-mimpi itu, daya rusak judi lebih jahat lagi. Mereka malas bekerja, memaksa menjual perabotan rumah sebagai modal, mencuri, bertengkar, semuanya dilakukan demi selembar kertas." (Hal. 101)

- Bab "Jangan Pernah Berhenti Percaya - 1", bab yang mengisahkan tentang perjuangan Pak Bin (seorang guru) untuk mempertahankan agar anak-anak muridnya tetap melanjutkan sekolah dasar sampai lulus. Karena dalam ceritanya, kelas 5 merupakan masa ketika banyak anak-anak yang mulai berguguran tidak sekolah, karena dianggap pendidikan yang mereka dapat sudah cukup. Kutipannya: 
"Itu berlebihan... Bagi siapa saja yang mengaku mencintai mengajar, jangankan sepuluh atau sembilan, tinggal satu murid pun sekolahan tetap terus." (Hal.146)

".... Semua urusan ini kembali ke anak-anak itu, jika mereka mempunyai keinginan kuat, mereka akan kembali tidak peduli seberapa besar keterbatasan yang mereka miliki... sepanjang mereka tidak pernah berhenti percaya." (hal.154)

- Bab "Seberapa Besar Cinta Mamak - 1"
"Jangan pernah membenci Mamak kau, Burlian... jangan pernah.. karena jika kau tahu sedikit saja apa yang telah ia lakukan demi kau, Amelia, Kak Pukat dan Ayuk Eli, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian." (Hal. 211)

- Bab "Rusa Bertanduk"
".. Tapi kau lupa bagian terpentingnya. Penduduk kampung hanya mengambil seperlunya, menebang sebutuhnya. Mereka punya batasan. Jangan pernah mengambil semua rebung tanpa menyisakan tunasnya untuk tumbuh lagi. Jangan pernah menebar racun atau menjulurkan kawat setrum di sungai yang akan membuat telur dan ikan-ikan kecil juga mati, padahal esok-lusa dari merekalah sungai akan terus dipenuhi ikan-ikan.." 

Dari kutipan-kutipan di atas, menurutku Burlian banyak berisi pembelajaran moral untuk anak-anak. Dan tentu saja bagus untuk menjadi bahan bacaan anak-anak maupun orang dewasa yang rindu masa kanak-kanak mereka. 

Dalam membacanya, aku terkadang terlewat dan kadang lupa apa yang disampaikan sebelumnya, jadi memang harus fokus supaya tidak terlewatkan makna yang mau disampaikan penulis dan juga cerita yang ditulis menurutku cepat sekali berpindah dari bahasan/pembicaraan yang satu ke yang lainnya. Lain kali kalau bakal baca Serial Anak-anak Mamak yang lain mungkin harus lebih fokus kali ya..hehe

Burlian yang merupakan Seri Anak-Anak Mamak ini aku pinjam dari perpustakaan di kotaku, dan karena membaca sedikit review dan sinopsis yang menarik, akhirnya aku meminjam buku ini walaupun sebenarnya buku yang mau aku baca itu banyak ditambah tugas-tugas kuliahku yang mulai menggunung, hehe. Tapi apa yang ku dapat dari Burlian ga sia-sia dan buat aku pengen lagi baca Serial Anak-Anak Mamak yang lainnya ^^. O iya, yang aku bingungin tentang serial ini adalah part bukunya, dari blog yang waktu itu aku baca bilangnya Serial Anak-anak Mamak ini dimulai dari Burlian, Pukat, Eliana dan terakhir Amelia. Tapi pas aku mau masukin Burlian ini ke rak goodreads, ternyata Burlian ini merupakan serial kedua. Sempet bingung, tapi ya udahlah, kalo ceritanya menarik ga masalah..hehe 

Membaca Burlian membuat aku ingat tentang esensi belajar, bahwa belajar itu tidak harus di bangku sekolah, namun mendengarkan kisah orang dan mengalami ataupun mengerjakan sesuatu seperti yang dilakukan Burlian juga merupakan esensi belajar. Malah belajar seperti itu lebih ngena maknanya ^^

Selasa, 10 Mei 2016

April Wrap Up

^

Haiiiii, balik lagi ni ngeblog di sini. Berasa udah lama banget ga posting apapun, apa lagi udah tanggal segini biasanya udah posting rekap review bulan April kemarin.hehe. Di bulan April lalu aku seneng banget karna rata-rata buku yang aku rencanain untuk dibaca puji Tuhan udah terselesaikan, walaupun satu novel selesai dibaca di awal Mei, tapi gak masalah lah, aku merasa puas karena April ini wishlist bacaanku kelar, yeeee *menyenangkan diri sendiri ^^

Btw, mau tau aja bacaan apa yang aku selesaikan di bulan April? Cekidot:

4. Comedy Apparition (Ginger Elsey Shelley)





Seneng banget, semakin tambah bulan semakin tambah juga jumlah bacaan. Semoga bulan ini bisa lebih baik lagi dan tetep mengutamakan prioritas a.k.a kuliah dan persiapan ujian..
Btw, dua buku di list terakhir adalah buku pinjaman, dari perpus dan dari temen. ^^

Untuk bulan ini, aku nyiapin beberapa bacaan yang udah kutumpuk sebelumnya dan beberapa buku pinjaman temen, listnya bisa dilihat disini:
1. Petals for the Sky (Mingmei Yip)
2. The Magic Library (Jostein Gaarder)
3. Where She Went #2 (Gayle Forman)
4. The Better or Worse
5. More than Words (Stephanie Zen).



Sekian dulu ya rekap review bacaan untuk bulan April, bagi yang baca postingan ini boleh banget mampir-mampir ke link review di bulan April. Dan bagi yang baca postingan ini doain aku biar list bacaan bulan Mei bisa terselesaikan dengan baik dan doain juga kuliah dan persiapan uiian aku dilancarkan. Amin.. Semangat selalu untuk yang baca postingan The Booskish Fever, ditunggu komentar, saran ataupun kritik untuk membangun blog ini lebih baik lagi ^^

^Vinia^


[REVIEW] Comedy Apparition

Judul: Comedy Apparition
Penulis: Ginger Elyse Shelley
Genre: Fantasi, Family
Tebal: 244 halaman
Penerbit: Laksana


Sinopsis
"Kami penyihir."

Stephen Heagel terkesima saat teman sekolahnya yang tampan, Cameroon Seer, mengatakan kalimat itu dengan tenang dan biasa. Tapi, mengingat semua keganjilan yang terjadi di sekolah dan peristiwa aneh di sekeliling Cameroon, sepertinya Stephen harus percaya. Apalagi, saat Stephen diundang ke pesta Haloween di mana sosok wanita tua dengan hidung panjang dan bengkok, kucing-kucing hitam, kuali besar, dan segala hal yang hanya Stephen saksikan di film-film menjelma nyata di sana.

Tentu saja, hari demi hari yang dilalui Stephen pun makin aneh saja. Dia yang sebelumnya adalah sosok laki-laki "normal" (menyukai lawan jenis), tiba-tiba mulai menyukai Cameroon dan jatuh hati kepadanya. Ya, tanpa Stephen sadari, kini ia menjadi seorang gay! Benarkah hal itu karena Stephen berda dalam pengaruh sihir Cameroon?

Dengan unik dan kreatif, penulis novel Au-dessus de la tour Eiffel ini mengajak kita berimajinasi tentang cinta, persahabatan, dan ikatan keluarga di tengah-tengah kekuatan sihir yang demikian ajaib.

Review
Paduan kisah yang menarik mengenai sihir dan kehidupan keluarga dengan menyelipkan tema mengenai penyuka sesama jenis, itulah Keluarga Seer. Yups, keluarga beranggotakan 12 orang yakni ayah, ibu dan 10 orang anak yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki jalan ceritanya masing-masing. Kepala keluarga Seer adalah Wolf Seer, seorang dosen filosofi, dan istrinya bernama Galleg Hembourg. Nama anak-anak keluarga Seer dimulai yang pertama sampai yang terakhir yakni: Harvard (32 tahun), Rex (29 tahun), Luther (27 tahun), Moss (25 tahun), Pinerose (22 tahun), Craish (17 tahun), Cameron (16 tahun), Rocca & Rouscha (14 tahun), Luca. Keluarga dengan jumlah banyak ini tinggal di rumah berukuran kecil yang tidak pas bila ditinggali oleh 12 orang. Selain itu, mereka juga memiliki hutan yang masing-masing keluarga mereka memiliki porsi hutan sendiri dengan desain sesuai keinginan pemiliknya. Keluarga Seer memiliki tradisi unik setiap hari Haloween dan Day of Death sehingga membuat mereka harus memiliki persiapan dan perencanaan yang matang untuk merayakannya. Namun, bila yang tiba adalah Hari Natal dan Thanksgiving mereka malah tidak mempersiapkan apa-apa, kebalikan dengan orang biasanya.

Awal baca aku agak kurang suka tapi setelah masuk bahasan tentang orientasi seksualnya Cameron, aku mulai ngerasa seru untuk terus baca novel ini. Tentang cara keluarga Seer menanggapi orientasi Cameroon sendiri menurut aku luar biasa, mereka menerima apa-adanya dengan keinginan Cameroon menjadi gay. Cerita mulai bertambah seru ketika Stephen, seorang yang baru Cameroon kenal berteman akrab dengannya dan mereka sangat terbuka dalam bercerita terutama mengenai Cameroon yang memilih menjadi gay. Dalam jalan kisahnya, Stephen pun lama-lama menyukai Cameroon tetapi ternyata hal itu adalah efek. Mau tau efeknya? Baca novelnya ya ^^
O iya, aku suka kutipan Cameroon yang menanggapi orientasi dirinya dengan sangat filosofis bahkan membuat Stephen (lawan bicara) kebingungan mendengar dan meresponnya, kutipannya:
"jangan terlalu banyak berpikir. Ini bukan masalah nilai, kau salah pun tidak apa-apa. Ya, akan ada yang menilaimu, tapi ini kehidupanmu, ini masalah kebahagiaanmu. Kalau kau salah, kau tidak perlu mengulang, kau hanya perlu mengoreksi sambil terus melanjutkan kehidupanmu. Ambil kesempatan, lakukan saja!" (hal.46)

"Aku tahu homoseksualisme itu salah. Aku paham. Tapi ada perbedaan antara mengerti dan menerima. Aku mengerti orang-orang menganggap itu salah, tapi aki tidak bisa menerimanya. Aku tidak tahu di mana salahnya pilihanku. Aku menghabiskan enam belas tahun kesal pada diri sendiri karena alasan yang tidak jelas. Keputusan ini membuatku lega. Kurasa mengakui diri sendiri membuka mataku. Artinya pilihan ini membantuku, kan? Kenapa aku harus kembali lagi kebingungan hanya agar mereka mengakuiku?" (hal.59)

Setelah kisah Cameroon, ada pula kisah anggota keluarga lain seperti Luca dengan Landon, Rouscha yang akhirnya jadi dengan Stephen, Rex yang menikah dengan perempuan yang telah dipacarinya selama 12 tahun, dan banyak kisah yang lainnya.

Mengenai sihirnya, setiap anggota keluarga Seer punya kemampuan sihir berbeda-beda. Dimana sihir itu akan ditunjukkan setiap perayaan Haloween, mereka jarang menampakkan sihir di depan orang banyak secara langsung karena pasti akan selalu dianggap aneh. Tentang perayaan Haloween, banyak sekali kisah yang menarik bahkan ada yang sampai bikin mual..

Intinya dari cerita ini aku memandang kesederhanaan cara berpikir mereka, saling melengkapi antar keluarga dan menghormati pilihan tanpa banyak berkomentar, seperti saat Cameroon mengatakan orientasi seksual dirinya yang malah disetujui oleh sebagian besar anggota keluarganya tanpa terlalu banyak berkomentar akan pilihan tersebut. Ceritanya cocok banget bagi yang pengen baca novel paduan fantasi, keluarga dan jalinan persahabatan..

^Vinia^

Jumat, 22 April 2016

[REVIEW] Forgotten

Judul: Forgotten
Penulis: Cat Patrick
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Penyunting: Rina Wulandari
Genre: Young Adult, Fantasi
Tebal: 324 halaman
Penerbit: Mizan Fantasi


Senin, 18 April 2016

[REVIEW] The Révèter

Judul: The Révèter
Penulis: Frida Kurniawati
Genre: Fantasi
Tebal: 236 halaman
Penerbit: Elf Books


Sinopsis

Révèter? Mengelola mimpi? Yang benar saja!

Awalnya Hydra tidak percaya saat Radon dan Calsina memberitahu tentang jati dirinya. Tetapi, ketika mengingat kepergian kakek dan neneknya yang misterius, mau tak mau Hydra percaya juga.

Namun, Hydra ternyata bukan Révèter biasa. Sebagai keturunan ke-2562 leluhur Révèter, Hydra, mewarisi sebuah kalung yang disebut Convoera.

Akankah permusuhan antara pengikut Auri dan Argento akan terhenti? Sementara tidak semua pihak menginginkan perdamaian tersebut.

Semua tergantung pada usaha Hydra untuk menemukan pemilik pasangan kalung convoera sebagai syarat perdamaian.

Review
Sebelum mereview, aku mau ucapin makasih dulu untuk penulis buku ini (kak Frida) yang menambahkan The Révèter sebagai tambahan hadiah giveaway. Makasih kak udah memperkenalkan aku dengan tulisan kakak yang fantasinya bener-bener dapet dan bener-bener penasaran terus akan lanjutan kisahnya, kira-kira kalo dibuat part 2 nya bisa banget loh kak *ngarep ^^

Novel ini menceritakan mengenai seorang gadis bernama Hydra (Hydrargium McFadden) yang memiliki kekuatan mengelola mimpi atau yang disebut Révènian. Awalnya ia tidak mengetahui bahwa ia memiliki kekuatan itu, namun setelah bermimpi menginjakkan kaki di hutan pinus dan ia serta adiknya, Oxygenic McFadden (Oxy) mendapat hadiah natal yang tidak pernah mereka duga sebelumnya dari kakek dan nenek mereka, serta berlanjutnya Hydra "diculik" Radon dan Calsina membuat Hydra tahu bahwa ia adalah Révèter (orang yang punya kekuatan mengelola mimpi). Dalam sejarah Révèter ada Argento dan Auri, kakak beradik yang melakukan perang saudara karena salah satu dari mereka sangat berambisi untuk berkuasa penuh atas rakyatnya dan dari kisah tersebut diyakini masih ada yang tersisa dari mereka berdua, yakni sepasang kalung pemanggil atau disebut kalung Convoera yang berfungsi sebagai alat komunikasi yang mampu menghubungkan kedua pemiliknya.

Hidup Hydra benar-benar terasa baru ketika dikenalkan mengenai kekuatan mengelola mimpi oleh Radon dan Calsina dan ketika ia dihadiahi kalung Convoera oleh kakek neneknya. Dalam pembelajaran mengelola mimpi, ia banyak diajarkan oleh Radon, keturunan Révèter yang punya kelebihan mampu membaca isi pikiran orang lain. Radon pula yang mengajaknya untuk bertemu pemilik Convoera yang lain (Zinco) di dunia mimpi. Namun, ketika mereka berdua bertemu (Hydra dan Zinco yang merupakan keturunan ke-2562) ada sesuatu yang muncul yang mengganggu misi seluruh Révèter (mendamaikan Argento dan Auri dengan menyatukan kedua Convoera untuk menghapus hutang darah dan mencapai perdamaian), tiba-tiba ada topan yang menelan mereka berdua. Dan karena hal itu terjadi, para Révèter lain mencari cara agar mereka mampu menarik kembali Hydra dan Zinco ke kesadaran mereka. Kisah-kisah penyelamatan Hydra dan Zinco menurutku seru, dan menegangkan, yang mau tau lengkapnyal bisa dibeli ya novelnya ^^

Aku suka alur ceritanya yang mengalir dan ga terburu-buru, jalan ceritanya yang gampang dimengerti, pemilihan nama-nama tokoh yang menurutku unik dan bagus, dan idenya mengenai pengelolaan mimpi. Aku juga sangat menyukai kisah cinta Radon dan Hydra yang menurutku so sweet dan ga ditampakkan terlalu banyak namun pas banget porsinya. Dan aku senang dengan apa yang terjadi saat Convoera milik Hydra dan Zinco bersatu. Jujur, aku baru kali ini membaca genre fantasi penulis Indonesia, tetapi aku suka cara penulisannya yang gampang dimengerti dan terutama idenya. Aku jadi penasaran kenapa penulis mengambil tema pengelolaan mimpi dan aku jadi bertanya-tanya apakah Révèter itu sebenarnya ada? *korban cerita novel (haha)

Sekian review dariku. Overall, AKU SUKA THE RÉVÈTER!!! Recommended bagi yang suka genre fantasi ^^

^Vinia^

Sabtu, 16 April 2016

[REVIEW] Dunia Anna

Judul: Dunia Anna
Penulis: Jostein Gaarder
Genre: Dystopia, Science-Fiction, Young Adult, Filosofi
Tebal: 244 halaman
Penerbit: PT Mizan Pustaka



Sinopsis
"Nova sayang, aku tak tahu bagaimana rupa dunia saat kau membaca surat ini...."



Bumi 2082, Nova sangat terkejut saat tiba-tiba di terminal online-nya muncul surat dari nenek buyutnya, Anna. Surat yang ditulis 70 tahun lalu, tepat tanggal 12.12.12. Tepat saat nenek buyutnya berusia 16 tahun seperti Nova saat ini.


Sungguh misterius, bagaimana mungkin 70 tahun lalu nenek buyutnya sudah tahu bahwa kelak cicitnya bernama Nova? Dan dari mana nenek buyutnya tahu tentang keresahan-keresahan Nova? Tentang bumi yang sudah tak seindah dulu lagi, tentang spesies yang punah, tanah-tanah yang tenggelam, kutub yang meleleh. Dan, benarkah cincin rubi merah dari legenda Aladin menjadi kunci untuk mengembalikan keseimbangan bumi? Cincin yang selama ini melingkar di jari Anna, nenek buyutnya?

Jostein Gaarder, penulis Dunia Sophie, kembali dengan Dunia Anna, sekali lagi mengajak kita berkaca. Dengan kisah yang ringan namun penuh makna, Jostein Gaarder kembali mengajak pembaca merenungkan eksistensi manusia dan semesta.

Review
Bagaimana rasanya hidup di bumi yang mulai terancam populasi flora dan fauna nya dan bagaimana rasanya tinggal dalam mimpi yang seakan nyata dimana mimpi itu adalah masa depan kita berpuluh-puluh tahun kemudian? Yups, inilah kisah Anna si gadis cerdas yang sangat peduli akan lingkungan dan merasa sangat berkontribusi untuknya. Novel ini mengisahkan Anna yang merasakan mimpi-mimpinya terasa nyata dengan latar tahun 2082 dimana ia merasa berperan sebagai Nova (remaja seusia Anna yang merasa bahwa pendahulunya tidak mewarisi bumi yang pantas untuk ditinggali) namun juga berperan sebagai Olla (buyut Nova yang merupakan Anna sendiri yang menyesali wujud dunia tidak seperti 70 tahun lalu). Dalam mimpinya juga, Nova mendapat surat dari nenek buyutnya yang ditulis 70 tahun lalu, dan inilah yang membuat mimpi itu semakin nyata). Mimpi-mimpinya bukanlah mimpi biasa namun terus bersambung membentuk satu-kesatuan cerita yang nantinya membawa Anna pada rencananya untuk menyelamatkan bumi ditemani Jonas, kekasih Anna. Sebelum mimpi ajaib itu terjadi tepatnya sebelum Anna genap berusia 16 tahun, Anna Nyrud (nama lengkap Anna) telah dihadiahi cincin rubi merah oleh tantenya, dimana menurut Anna cincin itu adalah cincin ajaib dan telah berumur ratusan tahun.

Sungguh cerita yang mempunyai makna sangat dalam mengenai kecintaan seorang gadis remaja akan bumi yang ditinggalinya. Ditambah lagi dengan Jonas kekasihnya yang bersedia membantu Anna kapanpun untuk mewujudkan impiannya. Dikemas menarik dan membawa pembaca merenung mengenai keadaan bumi sekarang dan konsekuensi kelak ketika anak cucu kita telah menjadi penduduk dengan kondisi bumi yang tidak nyaman, novel ini benar-benar mengingatkan kita bahwa penting menjaga kondisi alam dari pemanasan global dan menariknya lagi novel ini juga mencoba membahas mengenai kecenderungan menjaga bumi ini berdasarkan sifat manusia dan apa yang dituliskan Jonas sebagai rencana untuk menjaga bumi tetap terjaga bersama spesies flora dan fauna. Aku suka bab "Gamification" dimana isinya tentang jawaban Jonas atas pertanyaan Anna tentang bagaimana mewarisi bumi untuk kedepannya nanti, benar-benar jawaban cerdas! Suka banget bab itu ^^

Selain cerita di atas, adapula kisah Anna bersama psikiater bernama Benjamindan anaknya, Ester. Kenapa mereka berdua bisa ketemu? Dibaca sendiri aja ya novelnya biar tau sendiri..

Mengenai Nova sendiri, ia juga sama seperti Anna, mengkhawatirkan bumi dan selalu kagum akan penampakan bumi masa lalu yang masih asri dan masih banyak spesies flora dan faunanya. Kisah Nova sendiri menurutku mengejutkan, karena banyak populasi hewan yang punah dan jarang sekali penggunaan kendaraan bermotor di masa itu, serta negara yang dulunya kaya, di zaman Nova menjadi sangat miskin dan membutuhkan tempat tinggal karena tempat tinggal mereka sebelumnya sudah sangat tidak layak huni. Dalam zaman Nova ada pula hal menarik seperti kisah Anna, yakni ada cerita tentang kuota iklim. Agak susah menceritakan apa itu kuota iklim, baca sendiri aja kayanya lebih baik..hehe

Aku bener-bener seneng bisa ketemu "Dunia Anna" dan membaca kisahnya, tadinya aku ga mau membacanya karena menurutku covernya kurang sesuatu.. Tapi setelah baca sinopsisnya aku mulai tertarik dan meminjam buku ini di perpustakaan di kotaku. Dan sama sekali ga ada penyesalan membaca novel ini. Seperti yang aku bilang di atas, ceritanya menarik, punya makna sangat dalam dan tema yang diambil cukup menarik, yaitu mengenai pemanasan global dan ada dystopianya (kisah Nova di tahun 2082), dimana aku sendiri baru ketemu dystopia tanpa ada tema perang. Dan asyiknya lagi, ada ilmu baru yang aku dapet dalam novel ini. Kabar baiknya lagi adalah ini adalah selain bertema dystopia, novel ini juga bertema sci-fi dan syukurnya aku paham dengan bahasa dan maksud yang dituju penulis dalam tema ini, karena biasanya kalo baca sci-fi itu aku ngerasa otak aku dangkal banget untuk memahaminya, tapi "Dunia Anna" tuh ga susah bahasa sci-fi nya..^^

O iya, di "Dunia Anna" aku nemu 2 quotes yang aku suka:
"Kalau orang telah melakukan sebuah kebodohan, maka, ya jangan sekedar berdiam diri menyesali perbuatan itu. Tidak, tapi bangkitlah dan perbaiki segala yang telah dirusak" (hal.51)

"Pesimisme itu cuma kata lain dari kemalasan. Aku bisa saja khawatir, tapi iu hal yang berbeda, orang pesimistis itu pada dasarnya sudah menyerah." (hal.229).

Sekian review aku untuk paduan novel bertema dystopia, sci-fi dan YA ini. Karena Dunia Anna aku jadi pengen baca karya Jostein Gaarder yang lain, tapi untuk Dunia Sophie ga dulu deh, soalnya masih keinget dengan pengalaman ga enak pas pelajaran filsafat yang ribet itu, apalagi Dunia Sophie kan bahas tentang filsafat tokoh-tokoh terkenal. But, karya lain selain Dunia Sophie kayanya menarik tuh, semoga iya ya..^^

^Vinia^