Minggu, 27 Maret 2016

[REVIEW] The Alchemist (Sang Alkemis)

Judul: The Alchemist (Sang Alkemis)
Penulis: Paulo Coelho
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Genre: Fiksi, Klasik, Fantasi, Filosofi
Tebal: 213 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis
Setiap beberapa puluh tahun, muncul sebuah buku yang mengubah hidup para pembacanya selamanya. Novel Paulo Coelho yang memikat ini telah memberikan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Kisah yang sangat sederhana, namun menyimpan kebijaksanaan penuh makna, tentang anak gembala bernama Santiago yang berkelana dari rumahnya di Spanyol ke padang pasir Mesir untuk mencari harta karun terpendam di Piramida-Piramida. Di perjalanan dia bertemu seorang perempuan di Gipsi, seorang lelaki yang mengaku dirinya Raja, dan seorang alkemis--semuanya menunjukkan jalan kepada Santiago untuk menuju harta karunnya.

Tak ada yang tahu isi harta karun iru, atau apakah Santiago akan berhasi mengatasi rintangan-rintangan sepanjang jalan. Namun perjalanan yang semula bertujuan untuk menemukan harta duniawi berubah menjadi penemuan harta di dalam diri.

Kaya, menggugah, dan sangat manusiawi, kisah Santiago menunjukkan kekuatan mimpi-mimpi dan pentingnya mendengarkan suara hati kita.

Review
Setelah baca review dari sumber lain tentang karya Paulo Coelho ini, aku langsung penasaran apa yang coba dikisahkan penulis, dan beruntungnya aku ketemu novel ini di perpustakaan dan langsung aku pinjam. 
Karya Paulo Coelho ini benar-benar filosofis sekali dan benar-benar menggali makna sesungguhnya dari apapun yang coba kita pertanyakan. Namun, meskipun filosofis, bahasa yang digunakan benar-benar mudah dipahami dan alurnya mengalir begitu aja. 
Untuk ceritanya sendiri, penulis membuat si tokoh utama terbantu dengan adanya tokoh lain yang membantu memberi petunjuk tentang apa yang dicarinya. Diawali dengan bertemu perempuan Gipsi, kemudian Raja Salem, penjual kristal, Fatima, sampai pada Sang Alkemis.

"Yang membuat hidup ini menarik adalah kemungkinan untuk mewujudkan mimpi mmenjadi kenyataan.." (hal.17)

Bertemu dengan mereka semua, membuat Santiago (tokoh utama) merasa semakin dekat dengan tujuan yang dikejarnya. Ada saja pesan yang didapatnya dari orang-orang tersebut. Pesan yang paling aku suka adalah pesan dari Raja Salem, dimana pesan ini adalah pesan sebelum Santiago berjalan lebih jauh untuk menemukan tujuannya.

"Rahasia kebahgiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes air di sendokmu" (hal.43)

Seiring perjalanan, Santiago semakin banyak menemukan makna hidup dan bahkan harta duniawi yang sebelumnya dia cari berubah menjadi pencarian akan pesan-pesan moral kehidupan. Filosofis sekali, bukan!

Aku mengira karena judulnya adalah  "The Alchemist", maka akan banyak berbicara tentang kimia ataupun unsur-unsur zat. Ternyata salah! Alkemis memang selalu bergelut dengan bahan-bahan kimia, namun dalam novel ini, penulis menyampaikan makna bahwa pekerjaan alkemis lebih dari sekedar menemukan Karya Agung.

"Lalu apa masalahnya ketika alkemis-alkemis lain gagal mengubah logam menjadi emas? Mereka sekedar mencari emas. Mereka mencari harta yang ditakdirkan bagi mereka, tapi tidak mau menjalani takdir itu." (Hal. 161)

"Kau sudah tau tentang alkimia. Intinya adalah tentang menembus ke dalam Jiwa Dunia dan menemukan harta yang telah disediakan bagimu." (Hal. 175).

Intinya, novel ini mengajarkan kita untuk benar-benar mengejar mimpi dan tujuan kita walaupun banyak rintangan di depan. Dan dalam mengejar mimpi itu kita harus menjalani waktu yang ada saat mengejar mimpi itu karena dengan cara itu kita akan menemukan pesan-pesan bijak yang lebih dari sekedar mencapai mimpi dan tujuan kita.

^Vinia^

3 komentar:

  1. Aku baru pertama kali sih baca karya Paulo Coelho, tapi sekali baca, langsung jatuh cinta sama Sang Alkemis. Kisahnya ringan dan sederhana, tidak terlalu banyak, namun sarat banget akan makna dan perenungan hidup. Relate banget sama keresahan yang aku alami selama menjalani hidup. Pokoknya da best deh buku yang satu ini.
    Salam kenal btw, Kreta Amura

    BalasHapus