Kamis, 31 Maret 2016

[REVIEW] Fahrenheit 451

Judul: Fahrenheit 451
Penulis: Ray Bradbury
Genre: Science-Fiction, Dystopia, Fantasi, Klasik
Tebal: 232 halaman
Penerbit:PT. Elex Media Komputindo


Sinopsis
Guy Montag adalah seorang pemadam kebakaran. Ironisnya, yang dilakukannya bukan memadamkan api, melainkan menyulut api dan membakar rumah yang berisi buku-buku. Ia menikmati pekerjaannya. Sepuluh tahun menjadi seorang pemadam kebakaran, ia tidak pernah bisa menjelaskan betapa dirinya merasa bergairah setiap kali menyaksikan api melahap lembaran-lembaran buku.

Suatu malam, Guy Montag bertemu dengan seorang gadis yang menceritaoam padanya tentang orang-orang di masa lalu, begitu berbeda dengan orang-orang pada masanya. Dan seorang profesor mengatakan padanya bahwa semua orang seharusnya menggunakan lebih banyak waktu mereka untuk berpikir, dan menghayati hidup. Sejak saat itu Guy Montag sadar bahwa dirinya harus melakukan sesuatu. 
Untuk menyelamatkan dunia....

Review
Ada keganjilan saat membaca novel ini, seorang pemadam kebakaran yang seharusnya bertugas memadamkan api dan menyelamatkan orang malah menyulut api bahkan membakar orangnya bila perlu. Aku kira, si tokoh utama mengalami gangguan psikologis, ternyata bukan! Malah ada tim pemadam kebakaran yang tugasnya menyulut api untuk membakar rumah yang berisi buku-buku. Ternyata novel ini berbau dystopia. Aku nangkepnya kalo dunia bakal beda dengan yang sekarang, tidak ada buku ataupun informasi yang ditulis dan dicetak, melainkan yang ada hanya informasi dari televisi ataupun berita. Well, apa yang kalian bayangin dunia tanpa buku?
Kalo aku mungkin sedih banget, soalnya ga bisa lagi baca novel karena kalo ketahuan ada yang nyimpen buku di rumahnya, bakal didatengin sama tim Guy Montag untuk membakar lembar demi lembar buku bahkan akan membakar rumah kita. Serem juga ya! 

Awalnya aku bingung membaca bahasan dari buku ini, bahasanya agak ribet. Tapi lama-lama agak ngerti lah isi novelnya. Walaupun, jujur aku ga paham banget 100%. Apa karena temanya science-fiction kali ya? Jadi bahasanya ribet. Hehe. Selain itu, tema yang dibahas dalam buku ini menurutku unik, karena membahas tentang membakar buku, ide brilian tentang tema science-fiction dystopia. Aku kira, dystopia itu ga cuma ditemukan di novel-novel yang isinya tentang ancaman perang ataupun wabah penyakit aneh, ternyata cerita Fahrenheit 451 ini dikategorikan juga sebagai dystopia. 

Well, bagi yang mau baca novel ini dan memahami sendiri maknanya, silakan dibeli atau minjem di perpustakaan ya. Semoga kalian ga seperti aku yang agak ngerti, tapi bener-bener ngerti maksud ceritanya.. ^^

^Vinia^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar