Sabtu, 16 April 2016

[REVIEW] Dunia Anna

Judul: Dunia Anna
Penulis: Jostein Gaarder
Genre: Dystopia, Science-Fiction, Young Adult, Filosofi
Tebal: 244 halaman
Penerbit: PT Mizan Pustaka



Sinopsis
"Nova sayang, aku tak tahu bagaimana rupa dunia saat kau membaca surat ini...."



Bumi 2082, Nova sangat terkejut saat tiba-tiba di terminal online-nya muncul surat dari nenek buyutnya, Anna. Surat yang ditulis 70 tahun lalu, tepat tanggal 12.12.12. Tepat saat nenek buyutnya berusia 16 tahun seperti Nova saat ini.


Sungguh misterius, bagaimana mungkin 70 tahun lalu nenek buyutnya sudah tahu bahwa kelak cicitnya bernama Nova? Dan dari mana nenek buyutnya tahu tentang keresahan-keresahan Nova? Tentang bumi yang sudah tak seindah dulu lagi, tentang spesies yang punah, tanah-tanah yang tenggelam, kutub yang meleleh. Dan, benarkah cincin rubi merah dari legenda Aladin menjadi kunci untuk mengembalikan keseimbangan bumi? Cincin yang selama ini melingkar di jari Anna, nenek buyutnya?

Jostein Gaarder, penulis Dunia Sophie, kembali dengan Dunia Anna, sekali lagi mengajak kita berkaca. Dengan kisah yang ringan namun penuh makna, Jostein Gaarder kembali mengajak pembaca merenungkan eksistensi manusia dan semesta.

Review
Bagaimana rasanya hidup di bumi yang mulai terancam populasi flora dan fauna nya dan bagaimana rasanya tinggal dalam mimpi yang seakan nyata dimana mimpi itu adalah masa depan kita berpuluh-puluh tahun kemudian? Yups, inilah kisah Anna si gadis cerdas yang sangat peduli akan lingkungan dan merasa sangat berkontribusi untuknya. Novel ini mengisahkan Anna yang merasakan mimpi-mimpinya terasa nyata dengan latar tahun 2082 dimana ia merasa berperan sebagai Nova (remaja seusia Anna yang merasa bahwa pendahulunya tidak mewarisi bumi yang pantas untuk ditinggali) namun juga berperan sebagai Olla (buyut Nova yang merupakan Anna sendiri yang menyesali wujud dunia tidak seperti 70 tahun lalu). Dalam mimpinya juga, Nova mendapat surat dari nenek buyutnya yang ditulis 70 tahun lalu, dan inilah yang membuat mimpi itu semakin nyata). Mimpi-mimpinya bukanlah mimpi biasa namun terus bersambung membentuk satu-kesatuan cerita yang nantinya membawa Anna pada rencananya untuk menyelamatkan bumi ditemani Jonas, kekasih Anna. Sebelum mimpi ajaib itu terjadi tepatnya sebelum Anna genap berusia 16 tahun, Anna Nyrud (nama lengkap Anna) telah dihadiahi cincin rubi merah oleh tantenya, dimana menurut Anna cincin itu adalah cincin ajaib dan telah berumur ratusan tahun.

Sungguh cerita yang mempunyai makna sangat dalam mengenai kecintaan seorang gadis remaja akan bumi yang ditinggalinya. Ditambah lagi dengan Jonas kekasihnya yang bersedia membantu Anna kapanpun untuk mewujudkan impiannya. Dikemas menarik dan membawa pembaca merenung mengenai keadaan bumi sekarang dan konsekuensi kelak ketika anak cucu kita telah menjadi penduduk dengan kondisi bumi yang tidak nyaman, novel ini benar-benar mengingatkan kita bahwa penting menjaga kondisi alam dari pemanasan global dan menariknya lagi novel ini juga mencoba membahas mengenai kecenderungan menjaga bumi ini berdasarkan sifat manusia dan apa yang dituliskan Jonas sebagai rencana untuk menjaga bumi tetap terjaga bersama spesies flora dan fauna. Aku suka bab "Gamification" dimana isinya tentang jawaban Jonas atas pertanyaan Anna tentang bagaimana mewarisi bumi untuk kedepannya nanti, benar-benar jawaban cerdas! Suka banget bab itu ^^

Selain cerita di atas, adapula kisah Anna bersama psikiater bernama Benjamindan anaknya, Ester. Kenapa mereka berdua bisa ketemu? Dibaca sendiri aja ya novelnya biar tau sendiri..

Mengenai Nova sendiri, ia juga sama seperti Anna, mengkhawatirkan bumi dan selalu kagum akan penampakan bumi masa lalu yang masih asri dan masih banyak spesies flora dan faunanya. Kisah Nova sendiri menurutku mengejutkan, karena banyak populasi hewan yang punah dan jarang sekali penggunaan kendaraan bermotor di masa itu, serta negara yang dulunya kaya, di zaman Nova menjadi sangat miskin dan membutuhkan tempat tinggal karena tempat tinggal mereka sebelumnya sudah sangat tidak layak huni. Dalam zaman Nova ada pula hal menarik seperti kisah Anna, yakni ada cerita tentang kuota iklim. Agak susah menceritakan apa itu kuota iklim, baca sendiri aja kayanya lebih baik..hehe

Aku bener-bener seneng bisa ketemu "Dunia Anna" dan membaca kisahnya, tadinya aku ga mau membacanya karena menurutku covernya kurang sesuatu.. Tapi setelah baca sinopsisnya aku mulai tertarik dan meminjam buku ini di perpustakaan di kotaku. Dan sama sekali ga ada penyesalan membaca novel ini. Seperti yang aku bilang di atas, ceritanya menarik, punya makna sangat dalam dan tema yang diambil cukup menarik, yaitu mengenai pemanasan global dan ada dystopianya (kisah Nova di tahun 2082), dimana aku sendiri baru ketemu dystopia tanpa ada tema perang. Dan asyiknya lagi, ada ilmu baru yang aku dapet dalam novel ini. Kabar baiknya lagi adalah ini adalah selain bertema dystopia, novel ini juga bertema sci-fi dan syukurnya aku paham dengan bahasa dan maksud yang dituju penulis dalam tema ini, karena biasanya kalo baca sci-fi itu aku ngerasa otak aku dangkal banget untuk memahaminya, tapi "Dunia Anna" tuh ga susah bahasa sci-fi nya..^^

O iya, di "Dunia Anna" aku nemu 2 quotes yang aku suka:
"Kalau orang telah melakukan sebuah kebodohan, maka, ya jangan sekedar berdiam diri menyesali perbuatan itu. Tidak, tapi bangkitlah dan perbaiki segala yang telah dirusak" (hal.51)

"Pesimisme itu cuma kata lain dari kemalasan. Aku bisa saja khawatir, tapi iu hal yang berbeda, orang pesimistis itu pada dasarnya sudah menyerah." (hal.229).

Sekian review aku untuk paduan novel bertema dystopia, sci-fi dan YA ini. Karena Dunia Anna aku jadi pengen baca karya Jostein Gaarder yang lain, tapi untuk Dunia Sophie ga dulu deh, soalnya masih keinget dengan pengalaman ga enak pas pelajaran filsafat yang ribet itu, apalagi Dunia Sophie kan bahas tentang filsafat tokoh-tokoh terkenal. But, karya lain selain Dunia Sophie kayanya menarik tuh, semoga iya ya..^^

^Vinia^

2 komentar:

  1. Aku waktu baca Dunia Sophie, bagian awalnya ngebosenin banget, sampai sempat berhenti baca dan disambung lagi 2 tahun kemudian XD , tapi endingnya keren.

    Aku suka baca karya-karya Jostein Gaader, tapi ga berani ngomong banyak-banyak, soalnya pernah dibilang sotoy waktu nge-review Dunia Anna XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wih, 2 tahun..

      Hmmm, kalo itu kan trgantung pendapat yang baca kak. Masalah diblng sotoy ya diluar urusan kita kalo mnurut aku.hehe

      Hapus