Sabtu, 16 April 2016

[REVIEW] Heartstopper

Judul: Heartstopper (Pencuri Hati)
Penulis: Joy Fielding
Alih Bahasa: Ingrid Dwijani Nimpoeno
Editor: Prisca Delima
Genre: Thriller
Tebal: 524 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis
Selamat datang di Torrance, Florida. Jumlah penduduk: 4.160. Kota kecil tempat penduduknya selama ini merasa nyaman meninggalkan rumah dengan pintu yang tidak dikunci dan dengan tenang membiarkan anak-anak mereka berlarian bebas. Torrence juga kota yang kini menjadi rumah bagi Sandy Crosbie, guru Bahasa Inggris dan ibu dari dua remaja. Semua berkat suaminya yang pintar merayu meyakinkan seluruh keluarganya untuk pindah dari New York ke kota itu demi tinggal lebih dekat dengan seorang perempuan yang secara diam-diam dikenalnya lewat ruang chatting di internet. Ketika sesosok mayat murid perempuan paling populer di SMA Torrence ditemukan terkubur di rawa-rawa, tiba-tiba semua orang yang tinggal di tempat nyaman ini menjadi tersangka. Dan sheriff harus menelusuri lebih dalam wilayah kekuasaannya untuk mencari sang pembunuh. Ketika hitungan mayat yang ditemukan terus bertambah, seluruh kota dicekam teror.
Dapatkah mereka menemukan si pembunuh berdarah dingin sebelum gadis lain dibuang di rawa-rawa?

Review
Bercerita mengenai suatu kota kecil dengan suasana sangat nyaman, tanpa apapun yang membuat diri terancam. Namun setelah kejadian menghebohkan itu terjadi, semua penduduk menjadi was-was dan takut menjadi korban berikutnya serta dianggap merupakan dalang dari kejadian heboh tersebut. Ya, setelah mayat Liana Martin seorang siswa perempuan ditemukan mengenaskan dalam keadaan terkubur di rawa, semua penduduk menjadi takut dan sheriff John Weber selaku penanggung jawab keamanan meningkatkan penyelidikannya mengenai siapa yang telah melakukan hal keji tersebut. Selama proses pencarian, banyak pula kisah di dalam novel ini yang menarik, seperti bagaimana aktivitas di SMA Torrance dan tingkah para siswanya, bagaimana proses pertunjukkan drama berjudul Kiss Me, Kate sebelum dan sesudah dipertontonkan yang juga menceritakan kisah antara Megan Crosbie dan Greg Watt, dan ada pula "pengalihan" yang disebut pembunuh Liana untuk mengalihkan siapa sebenarnya pelaku pembunuhan di Torrance. Dalam novel ini tak hanya Liana yang dibunuh, ada pula Fiona Hamilton yang ditemukan mayatnya di jalan menuju rumah Gordon Lipsman (pelatih drama Kiss Me, Kate) oleh Sandy Crosbie dan Delilah ketika mereka pulang dari rumah Gordon dan setelah interview ternyata Cal Hamilton diduga membunuh Fiona (istrinya sendiri) dan dipenjara. Serta ada pula perempuan lain yg dibunuh yang berasal dari daerah di luar Torrance. Setelah Cal Hamilton dipenjara penduduk Torrance sedikit bernafas lega karena sheriff berhasil memenjarakan orang yang diduga dalang pembunuhan berantai tersebut.

Dalam novel ini kebanyakan menceritakan mengenai Megan, namun kemunculan tokoh-tokoh lain mendapat porsi yang sangat pas dalam cerita. Jalan ceritanya dikisahkan dari berbagai sudut pandang tiap tokoh, dan dalam novel ini terdiri dari 35 bab dan di antara bab-bab tersebut terdapat "Jurnal Pembunuh". Setiap bab akan menyuguhkan kisah-kisah yang berbeda namun tetap nyambung dengan awal cerita dan ga lepas dari temanya sendiri, yaitu pembunuhan berantai. Cara penulis mengungkap siapa pembunuh sebenarnya pun bisa dikatakan sangat baik karena susah sekali menebak siapa pembunuh berantai sebenarnya yang telah tega meniadakan nyawa Liana, Fiona dan satu korban yang aku lupa namanya. Saat membaca novel aku menduga pembunuhnya ialah Cal Hamilton, namun dugaanku meleset. Pembunuhnya bener-bener ga diduga karena karakternya di dalam novel ini ga pantes dan ga banget lah untuk disebut pembunuh. Salut lah untuk penulis yang pandai menutup rapat dan memberi kejutan di akhir cerita tentang siapa pembunuh berantai sebenarnya.. Mau tau siapa pembunuhnya? Baca aja Heartstopper nya secara langsung ya! ^^

Yang aku suka dari novel ini selain cara penulis membungkus rapi untuk mengetahui siapa pembunuhnya, juga karena adanya sedikit bahasan mengenai sisi psikologis pembunuh di bagian akhir novel. Dia bercerita bahwa ia mengalami kekerasan oleh ayahnya, serta ibunya kurang memperhatikannya dan banyak lagi sisi psikologis lainnya. 

Mau tau kenapa judulnya Heartstopper alias Pencuri Hati? Karna para korban yang dibunuh adalah orang-orang yang dikagumi atau populer di tempatnya, contohnya seperti Liana Martin yang populer di sekolahnya, dan Megan (calon korban yang selamat) yang populer setelah Liana setelah memerankan "Kiss Me, Kate".. Jadi karena kepopulerannya itu istilahnya mereka bisa mencuri hati.. Itu menurut si pembunuhnya.. ^^

Novel ini cukup lama kuselesaikan, awal membaca dimulai 1 Februari dan selesai baca pada tanggal 14 April, beda satu hari setelah tanggal lahir temen sekelas aku yang minjemin novel ini ke aku. Kenapa lama? Alasannya karena banyaknya tugas kuliah, terkadang mood ga menentu, dan karena tergoda baca novel lain dulu..hehe. Btw, HBD buat yang minjemin novel ini.. =)


Sekian ya review ku untuk Heartstopper kali ini. Bener-bener mencuri hati setelah tau ending dan pembunuh berantainya ^^

^Vinia^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar