Rabu, 20 Juli 2016

[REVIEW] Rindu yang Membawamu Pulang

Judul: Rindu yang Membawamu Pulang
Penulis: Ario Sasongko
Genre: historical-romance, fiksi
Tebal: 282 halaman
Penerbit: GagasMedia


Sinopsis



Review
Rindu yang Membawamu Pulang merupakan novel karya Ario Sasongko yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2015. Novel ini mengangkat cerita cinta beda etnis antara laki-laki bumiputera bernama Gun dengan gadis Tionghoa bernama Ling. Kisahnya apik! Cerita diawali dengan kekaguman Gun akan sosok Ling yang ia lihat di gerbong kereta yang ia naiki, kemudian berlanjut sampai mereka berdua berkenalan. Dan berlanjut dengan persoalan masing-masing tokoh utama, Ling yang berusaha menaikkan derajat etnis Tionghoa melalui profesinya dan Gun dengan kisahnya dalam bekerja. Jalan ceritanya penuh kejutan karena hampir di setiap bab ada saja masalah yang membuat kisahnya mengalir dengan baik, namun yang membuat masalah menjadi semakin memuncak ketika Ling dan Gun sama-sama menyimpan rasa namun banyak pertentangan yang berusaha memisahkan mereka. Terutama nampak dari kisah Ling. Memasuki bagian akhir cerita, menurut saya penulis berhasil membuat pembaca merasakan rindu (sesuai judul novel ini) pada sosok Ling yang telah lama tak bertemu Gun dimana hati mereka menyimpan perasaan rindu itu dengan baik dan akhirnya ditumpahkan melalui surat Ling dan pertemuan mereka. Saya suka bagian akhir surat yang ditulis Ling pada Gun, isinya seperti ini,

“Gun kini kusadari Tiongkok memang tanah leluhurku. Tapi, Indonesia adalah tanah lahirku. Cinta kita telah membawa panggilan besar padaku. Panggilan itu semakin aku rasakan kuatnya saat aku berada di Tiongkok. Panggilan tanah lahir. Cinta kita telah memberikan banyak hal dan mengajarkan kita untuk saling memiliki dengan cara yang lain”.

Benar-benar suka dengan kisah yang ditulis di dalamnya! Makna yang didapat dari novel Ario Sasongko ini adalah cinta yang tidak hanya kedekatan fisik namun lebih dari itu, cinta yang berkembang antara Ling dan Gun karena kemauan untuk saling menerima dan mencoba memahami satu sama lain walaupun banyak rintangan yang mereka alami. Kuncinya kesabaran untuk saling memahami dan rasa rindu yang selalu dijaga oleh mereka, Ling dan Gun.
Akhir kata, selamat untuk   Gun dan Ling yang berhasil membuat saya rindu karena kisah rindu kalian berdua. Semoga difilmkan ya!

^Vinia^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar