Jumat, 14 Oktober 2016

[REVIEW] Interworld

Judul: Interworld
Penulis: Neil Gaiman & Michael Reaves
Genre: fantasi, science-fiction
Tebal: 274 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis

Joey Harker selalu tersesat. Bahkan di rumahnya pun dia suka salah jalan. Tetapi suatu hari Joey benar-benar tersesat. Dia Berjalan keluar dari dunianya dan masuk ke dimensi lain. Gara-gara melintas antardimensi, jadilah Joey mangsa bagi dua kekuatan dahsyat---HEX yang mengandalkan sihir dan Binary yang mengandalkan sains, dan kedua kubu ini sama-sama bernafsu ingin menguasai Multiverse, dengan memanfaatkan kemampuan Joey berjalan antardimensi.

Joey, yang terjepit di antara dua kekuatan ini, memutuskan bergabung dengan pasukan berupa versi-versi dirinya sendiri yang berasal dari berbagai dimensi dan sama-sama memiliki kekuatan hebat seperti dirinya. Mereka pun bersatu padu untuk menyelamatkan dunia-dunia alternatif dari kekuasaan jahat.

Pendongeng kawakan Neil Gaiman dan penulis fiksi-ilmiah pemenang Emmy Award, Michael Reaves, bersekutu menciptakan kisah tentang sihir, sains, kehormatan, serta takdir seorang anak laki-laki yang sangat istimewa---serta versi-versi dirinya yang lain.

Review
Novel ini mengisahkan seorang Joey Harker, anak biasa yang tidak dianggap spesial sama sekali. Namun, pada suatu hari ia mengalami kejadian yang tidak akan pernah terbayangkan. Ia berjalan dan tiba-tiba sesuatu di luar dugaan terjadi. Hal tersebut ada hubungannya dengan keberlangsungan dunia. Dan disinilah peran Joey, menjadi pelintas yang bertujuan menjaga keseimbangan Altiverse dari perebutan antara HEX dan Binary. HEX mengandalkan sihir, sementara Binary mengandalkan sains. Karena kemampuan Joey menjadi pelintas, ia menjadi incaran HEX dan Binary. Namun, Joey memilih pilihan tepat, ia memilih Interworld yang di dalamnya terdapat banyak versi dirinya sendiri dari berbagai dimensi. Interworld inilah yang memiliki tujuan untuk menjaga keseimbangan antara sains dan sihir, karena Interworld beranggapan bahwa kedua hal tersebut punya andil masing-masing dalam perjalanan dunia ini..

Pada awal membaca buku ini, aku merasa bahwa penyampaian ceritanya begitu cepat sehingga perlu ketelitian agar tidak bingung membacanya. Dan hal yang mulai menarik perhatianku ketika Joey mulai merasa dunia di sekitarnya berubah padahal memiliki kemiripan. Aku merasa sedih juga ketika ia kembali ke rumahnya dan mendapati kalau orang di rumahnya tidak mengenalnya. Akhirnya ia memutuskan untuk menjadi pelintas dan saat itu Jay yang ia temui mengajak dan memintanya untuk menjadi pelintas Interworld. Jay sendiri adalah orang yang persis seperti Joey, bahkan Joey menganggap suara Jay persis suara dirinya. Bedanya adalah Jay memakai atribut seperti robot.
Petualangan Joey dan Jay tidak berlangsung lama, alasannya karena Joey menyelamatkan Hue yang membuat Jay tewas. Ceritanya panjang, langsung baca aja novelnya!

Pertengahan novel hingga akhir menceritakan petualangan Joey dan kawan-kawan dalam mempelajari sesuatu hal sebagai bekal menjadi pelintas. Dan menjadi pelintas yang pada mulanya terkumpul dalam satu regu. Dan memasuki HEX hingga kawan-kawan Joey semuanya dipenjara. Lalu diselingi dengan kisah Joey yang kembali ke kehidupannya yang semula. Kemudian kembali lagi ke HEX dengan tujuan menyelamatkan kawan-kawannya yang disekap. Dan begitulah inti kisahnya, kalau mau lengkap, cuss dibaca!!

Di novel ini, selain bacanya harus teliti, ternyata banyak juga kata-kata sulit berbau sains. Dan aku nggak begitu memusingkan hal itu, karena aku baca terus aja sambil membayangkan gimana kejadian di dalam kisahnya. Aku nggak bisa ngebayangin, pelintas ini sebenarnya jalan atau terbang. Karena nggak spesifik disebut, yang disebut hanya mereka mengandalkan kekuatan pikiran untuk mencapai pada jalan yang mereka inginkan. Bener-bener ya otak yang nulis.haha

Untuk rating, aku kasih 3 dari 5 bintang, alias sedang-sedang aja ceritanya. Nggak terlalu susah dipahami tapi juga nggak gampang mencernanya, apalagi kosakata yang sulit itu. Dan alasan lain karena aku nggak nemu petualangan mereka di Binary. Mungkin di seri novel selnjutnya kali ya, karena ngeliat di list goodreads, ternyata novel ini ada seri berikutnya. 

Sekian dulu review Interworld dariku. Btw, aku baru aktif lagi nih ngeblog. Alasannya karena baru ada mood dan emang mood baca juga baru muncul akhir-akhir ini. Untuk novel lain yang udah kubaca tapi belum kureview, mungkin entar bakal kureview, dengan syarat mood memadai untuk mereview.wkwkw. SEKIAN

^Vinia^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar